5 Fakta G30S/PKI Yang Tidak Ada Dalam Buku Sejarah
Monday, October 1, 2018
Edit
Apa yang kalian ketahui apa itu gerakan 30 September 1965 atau yang biasa disingkat G30S dan Gestapu? Sayangnya, pengetahuan kita mengenai salah satu peristiwa yang amat sangat penting bagi Indonesia ini, kabarnya adalah pengetahuan yang dipalsukan.
Banyak hal tentang Gestapu yang ditutup-tutupi. Nah, oleh karena itu, berikut ini kita akan bahas mengenai fakta-fakta seputar Gestapu yang tidak pernah diajarakan dalam buku sejarah di sekolah.
Berikut ini Deretan 5 Fakta G30S/PKI Yang Tidak Ada Dalam Buku Sejarah :
1. Merah Itu Komunis
Nah seperti yang kalian ketahui bahwa warna sering kali di identikan dan dianggap mewakili suatu identitas suatu lembaga atau organisasi tertentu. Hal ini juga berlaku pada warna merah lho yang dahulunya akan dianggap mewakili atau pertanda hal-hal yang berkaitan dengan komunisme termasuk PKI (Partai Komunis Indonesia).
Seorang wartawan senior Kompas mengesahkan bahwa dahulu ia pernah diramal oleh kakek tua bahwasannya nantinya akan terkena bahaya jika keluar rumah menggunakan pakaian berwarna merah. Saat itu merah belum terlalu identik dengan PKI. Barulah pada Mei 1965 warna merah menjadi populer karena perayaan ulang tahun PKI secara masif.
Pada bulan September-Oktober tahun 1965 merah menjadi petaka. Bagi siapa yang menggunakan bahkan hanya memiliki pernak pernik warna merah ia akan tertuduh komunis PKI lho dan bahkan dilibas. Hu ngeri juga yah kalau kita menggunakan pakaian berwarna merah pada saat itu.
2. Banyak Yang Bukan Komunis Mati
Ditahun 1965-1966 negeri ini diselimuti oleh kabut tebal suram dan menyeramkan semua orang mudah bercuriga dan ketakutan. Semua orang mudah saja terselut emosi kemarahan dan hasrat ingin membasmi. Momok PKI yang dicipta berhasil menjadi satu senjata sebagai membasmi orang-orang yang dibenci termasuk lawan para politik.
Supaya yang dibenci itu mati dan tidak ada di dunia ini dan menghalanggi terciptannya yang diinginkan. Orang-orang tersebut tinggal dituduh sebagai antik-antik PKI. Rumahnya dibakar si tertuduh yang dibenci itu diseret kemudian dikebiri bahkan hingga mati.
Bisa dipastikan aksi pebersihan yang dilakukan oleh pemerintah dibawah pendali Soeharto tidak hanya membalas dendam kepada PKI. Orang-orang sipil dan militer bukan PKI bahkan ikut juga dieksekusi. Nah saat itu aksi bersih-bersih atau dendam terhadap PKI memang tidak hanya dilakukan oleh militer, Rakyat pun bahkan ikut andil.
3. Ormas Bikin Prajurit
Setelah beredar kabar terjadi kudeta dan penculikan perwira TNI oleh PKI prajurit militer dan masyarakat sipil marah berang bukan kepalang guys. Militer mulai turun ke rakyat sipil untuk menenagkan serta menjadikan masyarakat sipil sebagai bawalan tuan.
Salah satu wujudnya adalah pendirian badan atau lembaga dalam ormas Muhammadiyah yang bernama Komando Pesiapsiagaan Muhammadiyah (KOKAM). Pendiriaan KOKAM ini kebetulan pada saat digelarnya khursus Kader Pemuda Muhammadiyah di aula Universitas Muhammadiyah di Jakarta.
Khursus Kader tersebut berlangsung sejak 1 September yang didalamnya ada pemateri yang membawakan materi pertahanan dan keamanan serta sejumlah pebicarannya juga ada yang dari militer. salah satunya yaitu Jend.Abdul Haris Nasution. Pada saat pecahnya G30S kebetulan saat itu pembicaranya yaitu Mayjend.Sucipto yang tidak jadi hadir karena dampak dari G30S. Karena mendengar bahwa situasi sedang kacau oleh penghianatan dan kudeta.
4. Korbang Rtusan Ribu Bahkan Jutaan Jiwa
Setelah peristiwa G30S militer melakukan aksi bersih-bersih PKI. Militer masuk keseluruh pelosok-pelosok desa untuk membasmi para antek-antek PKI. Nah celakanya yang dibasmi tidak hanya petinggi dan penggurus PKI namun rakyat sipil pun ikut dibantai.
5. Soekarno Dan Aidit
Soekarno dan Aidit adalah dua orang yang saling membutuhkan. Soekarno membutuhkan Aidit dan partainnya PKI sebagai partai terbesar pada saat itu mendukung kekuasaan sebagai presiden. Demikian pula Aidit membutuhkan Soekarno sebagai Presiden yang mempunyai kuasa. Nah hubungan mersa terhadap keduanya ini semakin terlihat saat PKI mulai merayakan hari ulang tahunnya yang ke-45.
PKI berhasil memerahkan Jawa dengan aksi Long Matcch. Di stadion Gelora Bung Karno mereka terlihat sangat mersa berpelukan bahkan pada saat berpidato Bung Karno mengatakan sebagai pemimpin besar revolusi ia merangkul PKI. Soekarno juga mengatakan PKI itu juga keluarganya yang jika manti akan merasa sangat kehilangan.
Meski demikian sebelumnya Aidit pernah menyindir Soekarno sebagai pemimpin palsu pencuri uang rakyat yang memelihara 4-5 istri. Ini diucapkan oleh aidit sebagai luapan kemarahan dan kekecewaanya karena Soekarno tidak jadi membubarkan HMI.